Regu Pramuka berlomba (Scout Rally)



Akhir-akhir ini banyak sekali jenis perlombaan yang diselenggarakan, dari perlombaan HUT pramuka, lomba tingkat, lomba regu berprestasi dan lain-lain. Baik itu di tingkat gugus depan, ranting (kecamatan), cabang (kabupaten/kota), kwarda (provinsi), bahkan hingga tingkat nasional. Untuk apa kegiatan lomba Pramuka itu sebenarnya?

Beberapa orang pembina cenderung untuk menghilangkan acara perlombaan, seolah-olah acara ini tidak baik, padahal dengan adanya perlombaan bisa meningkatkan minat dan gairah para penggalang untuk berlatih. Sebenarnya sayang sekali, kalau perlombaan dihilangkan. Karena lomba sesuai dengan taraf perkembangan jiwa anak-anak.

Mereka senantiasa dianjurkan untuk selalu berlomba mencapai sesuatu baik secara sendiri-sendiri, secara beregu atau berkelompok. Memang benar, di dalam perlombaan sering timbul hal-hal negatif yang tidak kita inginkan, yaitu suasana perlombaan menjadi pertandingan. Dan lebih parah lagi bila yang bersih adalah para pembinanya, biarkanlah para peserta didik berlomba secara jujur dan sehat.

Apakah masih ada salam pramuka? untuk itu menjadi tugas para pembina memperbaiki hal ini. Demikianlah pengantar mengenai lomba. Tidak mudah untuk menjadi regu yang berprestasi, harus banyak berlatih. Semangat kompetitif yang sehat harus terus ditumbuhkembangkan.

Baden-powell pendiri gerakan kepanduan, mengorganisir lomba pertama kali untuk para pandu di kota Crystal Palace di sekitar London pada hari Sabtu, 4 September 1909, cikal bakal jambore pandu sedunia. Pertemuan berupa lomba berbagai keterampilan kepanduan ini menarik perhatian 11.000 remaja, dan sedikit pandu Putri berseragam dan menyebut diri mereka pandu Putri (Girl Scouts). Ini adalah pesan pandangan awal Baden Powell menyadari bahwa banyak anak-anak perempuan yang juga tertarik mengikuti kegiatan kepanduan, mengilhami pendirian kepanduan Putri secara resmi di tahun 1910 oleh saudara perempuan, Agnes Baden-Powell. Para remaja putri tersebut telah ingin bergabung menjadi bagian dari gerakan kepanduan sesegera ketika terbentuk.

Sebuah kontingen remaja putri dari Pinkney Green, Berkshire berbicara pada Baden Powell pada kesempatan mengikuti lomba (rally) dan meminta Baden Powell mengijinkan mereka menjadi pandu. Baden Powell memutuskan untuk membentuk kegiatan yang mirip dengan para pandu putra, pada masa itu, para remaja putri tidak terbiasa pergi berkemah atau mendaki pegunungan.

Peralatan Lomba
Peralatan yang harus dipersiapkan masing-masing regu, yaitu:
  1. Tongkat regu.
  2. Tambang. 
  3. Tas regu.
  4. Mitela, pembalut lain, dan alat-alat P3K lainnya. 
  5. Kompas 
  6. Meja dada.
  7. Alat-alat tulis.
  8. Peta.
  9. Bendera semaphore.
  10. Bendera morse.
  11. Peluit.
  12. Gunting, lem, dan alat-alat hasta karya lainnya. dan sebagainya.
Apa yang diperlombakan
Teknik kepramukaan, kerukunan regu, kerapian regu, kekompakan regu, keutuhan dan keserasian regu, morse, semaphore, sandi, Kim, menaksir, PBB, P3K, tali-temali, pionering, pemetaan (peta pita), jejak, panorama dan sketsa pemandangan, pengetahuan-pengetahuan umum, puisi, pidato, lagu-lagu nasional dan daerah, permainan, halang rintang, hasta karya, ketangkasan, dan sebagainya.
Setiap Pramuka dituntut untuk berprestasi dan maju terhadap individu, kelompok, ataupun regu.

0 Response to "Regu Pramuka berlomba (Scout Rally)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel