Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK/P3K)
Maret 01, 2021
Add Comment
Pertolongan Pertama adalah penangan darurat yang kita lakukan kepada seseorang yang mengalami musibah, kecelakaan ataupun cedera agar sikorban tidak mangkin buruk lagi keadaannya sebelum ditangani oleh yang lebih profesional yaitu Dokter atau Paramedis. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
- Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
- Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
- Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.
1. BERHENTI BERNAFAS
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
- Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
- Rahang ditarik sampai mulut terbuka
- Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
- Tiup ke mulut/hidung korban, kepada : Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
2. SENGATAN LISTRIK
Jika anda melihat sesorang yang lagi tersengat listrik jangan sekali-kali anda cerobah cara penanganannya, karena bisa saja anda juga ikut tersengat oleh listrik. Jadi yang harus anda lakukan adalah:
- Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
- Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
- Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang.
- Atau alternatif yang lain menguburkan keseluruhan badannya di lumpur kecuali Kepala (menghilangkan Elektron yang masih mengalir)
3. PENDARAHAN PARAH
Jika anda sedang berhadapan dengan orang yang pendarahan hebat jangan hanya melihat ataupun menghindarinya karena jika tidak ditanganin dengan benar bisa saja si korban tidak terselamatkan nyawanya jika sikorban kehilangan banyak darah, Jadi yang harus kita lakukan adalah :
- Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
- Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
- Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
4. MENGURANGI SHOK
Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
Tanda-tanda seseorang itu shok, yaitu :
- Denyut nadi cepat tapi lemah
- Merasa lemas
- Muka pucat
- Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
- Merasa haus
- Merasa mual
- Nafas tidak teratur
- Tekanan darah sangat rendah
Pertolongan Pertama mengurangi shok antara lain dilakukan dengan cara :
- Menghentikan pendarahan
- Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
- Memberi nafas buatan
- Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
- Baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
- Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
- Usahakan pasien tidak melihat lukanya
- Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda kue - 4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
- Perlakukan pasien dengan lemah lembut
- Cepat-cepat panggil dokter (bukan dokter cinta yah kakak-kakak)
5. PATAH TULANG
Tanda-tanda patah tulang :
- Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
- Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
- Ada rasa nyeri kalau digerakkan
- Kulit tidak terasa kalau disentuh
- Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
- Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
- Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
- Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
- Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
- Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a. Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
- Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
- Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
- Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
- Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
b. Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
- Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
- Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel peru
- Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
- Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
- Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
- Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
- Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
- Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
- Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
- Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
- Pembalut dan Pembalutan
Macam-macam pembalut :
- Pembalut kasa gulung
- Pembalut kasa perekat
- Pembalut penekan
- Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
- Gulungan kapas
- Pembalut segi tiga (mitella)
- Pembalutan
- Pembalutan segitiga pada kepala, kening
- Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
- Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
- Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi, Pembalutan spiral pada tangan. Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.
Budaya Hidup Sehat
- Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :
- Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.
- Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.
- Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.
- Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
- Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah
- Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.
6. KORBAN TENGGELAM
Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada 4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun. Kematian yang disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga otak kekurangan oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi pun dapat menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika berada di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat penyelamat yang lengkap.
- Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan anda menguasai keadaan dan cukup terlatih.
- Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi kolam renag, jika tidak bisa menggapainya coibalah dengan tali atau alat bantuan yang lain.
- Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah semuanya baik-baik saja.
- Raihlah pakaiannyaatau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik korban dari belakang hingga ke tempat aman.
- Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan menenangkan korban.
- Jika korban berhenti bernafas tau tidak teraba nadinya, lakukan pernafasan buatan.
- Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun sakit otot, segerakan periksa ke dokter.
0 Response to "Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK/P3K)"
Posting Komentar